.quickedit{ display:none; }
About Me

Kamis, 18 Oktober 2012

ETIKA PROFESI KEGURUAN


Tugas               : Individu
Mata Kuliah   : Etika Profesi Keguruan
Dosen               : Muliani Azis, M.pd

Etika Profesi Keguruan


Disusun Oleh ;

MUH DAHYAR
10538 2078 11
III B


JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSIAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2012




A.   Pengertian Etika, Profesi, dan Guru
1.1  Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu kata “ethos” yang berarti suatu kehendak atau kebiasaan baik yang tetap. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik-buruk yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Etika bisa disamakan artinya dengan moral (mores dalam bahasa yunani), akhlak atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah nilai susil, tidak susila, baik dan buruk. Dalam hal ini, etika termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan nilai etika itu sendiri berkaitan dengan nilai etika itu sendiri berkaitan dengan baik buruk perbuatan manusia.  Yang pertama kali menggunakan kata-kata itu adalah seorang filosof Yunani yang bernama Aris Toteles ( 384 – 322 SM ).
1.      Etika / moral adalah ajaran tentang baik dan buruk mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Online)
2.      Etika adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengatur tingkah lakunya. (K. Bertenes)
3.      Etika memiliki makna yang bervariasi Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika sebagai berikut :
a.       Etika dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
b.      Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (yang di maksud disini adalah kode etik)
c.       Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk. Disini etika sama artinya dengan filsafat moral.
Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa Etika merupakan ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan tingkah laku ( akhlak ). Jadi, Etika membicarakan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sadar di pandang dari sudut baik dan buruk sebagai suatu hasil penilaian.
Adapun yang dibicarakan dalam makalah ini, yaitu etika profesi keguruan, yang menyangkut hubungan guru dengan anak didik dalam satu lingkup profesi serta bagaimana mereka harus menjalankannya profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat yang menggunakan jasa profesi tersebut. Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggung jawabkan tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaannya.

1.2  Pengertian Profesi
1.      Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002).
2.      Kata Profesi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dsb) tertentu. Di dalam profesi dituntut adanya keahlian dan etika khusus serta standar layanan. Pengertian ini mengandung implikasi bahwa profesi hanya dapat dilakukan oleh orang-orang secara khusus di persiapkan untuk itu. Dengan kata lain profesi bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain. Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.
3.      Wolmer dan Mills mengemukakan bahwa pekerjaan itu baru dikatakan sebagai suatu profesi, apabila memenuhi kriteria atau ukuran-ukuran sbb:
1.      Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas maksudnya, Memiliki engetahuan yang luas, dan Memiliki keahlian khusus yang mendalam.
2.      Merupakan karier yang dibina secara organisatori. Maksudnya, Adanya keterkaitan dalam suatu organisasi profesional, Memiliki otonomi jabatan, Memiliki kode etik jabatan, Merupakan karya bakti seumur hidup.
3.      Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profesional, maksudnya. Memperoleh dukungan masyarakat, Mendapat pengesahan dan perlindungan hukum, Memiliki persyaratan kerja yang sehat, Memiliki jaminan hidup yang layak.
4.      Orsntein dan Levine (1985) menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan masyarakat yang :
a.       Melayani masyarakat merupakan karier yang dilaksanakan sepanjang hayat.
b.      Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai ( tidak semua orang dapat melakukanya).
c.       Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek ( teori baru dikembangkan dari hasil penelitian )
d.      Mempunyai kode etik untuk memjelaskan hal-hal yang meragukan yang berhubungan dengan layanan yang di berikan.
e.       Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan kepercayaan dari tiap anggotanya.
f.       Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi bila dibandingkan dengan jabatan lainnya.
g.      Dll.
.
1.3  Pengertian Guru
1.      Orang yang mengajar dikenali sebagai guru. Perkataan guru adalah hasil gabungan dua suku kata yaitu `Gur’ dan `Ru’.
Dalam bahasa jawa, Gu diambil dari pada perkataan gugu bermakna boleh dipercayai manakala Ru diambil daripada perkataan tiru yang bermaksud boleh diteladani atau dicontohi. Oleh itu, GURU bermaksud seorang yang boleh ditiru perkataannya, perbuatannya, tingkah lakunya, pakaiannya, amalannya dan boleh dipercayai bermaksud keamanahan yang dipertanggungjawabkan kepadanya untuk dilakukan dengan jujur. (Online, 2011)

2.      Robert B. Howsan ct. Al. (1976) menulis bahwa guru dilihat sebagai profesi yang baru muncul. Oleh karena itu, ia mempunyai sesuatu yang lebih tinggi dari jabatan semiprofessional. Malahan mendekati jabatan profesional penuh. Pada saat sekarang seperti telah dijelaskan juga bahwa ke depan sebagian orang cenderung mengatakan bahwa guru sebagai suatu profesi dan sebagian lagi tidak mengakuinya.
3.      Menurut Dr. B. Kieser. Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain. Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain, profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain dokter, penasihat hukum, pastur. Kekhususannya adalah bahwa hakekatnya terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang menjalankan profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya; ia dan keluarga-nya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kesediaannya untuk melayani sesama.

B.   Kode Etika Guru Di Indonesia
Kode etik guru sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur hubungan guru dengan teman kerja, murid dan wali murid, pimpinan dan masyarakat serta dengan misi tugasnya. Menurut Oteng Sutisna (1986 : 364) bahwa pentingnya kode etik guru dengan teman kerjanya difungsikan sebagai penghubung serta saling mendukung dalam bidang mensukseskan misi dalam mendidik peserta didik.
Sebagai kalangan profesional, sudah waktunya guru Indonesia memiliki kode etik dan sumpah profesi. Guru juga harus memiliki kemampuan sesuai dengan standar minimal sehingga nantinya “tidak malapraktik” ketika mengajar.
Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi, sebagai rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat kegiatan mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab dengan profesi maupun hasil dari pengajaran yang ia berikan kepada siswa. Jangan sampai terjadi malapraktik pendidikan.
Ada beberapa kode etika guru di indonesia antara lain sbb:
1.      Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila
2.      Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional
3.      Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4.      Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar
5.      Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
6.      Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu da martabat profesinya
7.      Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanana nasional
8.      Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
9.      Guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
C.   Fungsi Etika Bagi Guru
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan oleh
1.      Gibson dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas prosefional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.
2.      Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu : 1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah. (2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. (3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
3.      Oteng Sutisna (1986 : 364) bahwa pentingnya kode etik guru dengan teman kerjanya difungsikan sebagai penghubung serta saling mendukung dalam bidang mensukseskan misi dalam mendidik peserta didik.
4.      Sutan Zahri dan Syahmiar Syahrun (1992) mengemukakan empat fungsi kode etik guru bagi guru itu sendiri, antara lain :
1.      Agar guru terhindar dari penyimpangan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
2.      Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat dan pemerintah.
3.      Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab pada profesinya.
4.      Penberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan profesinya dalam melaksanakan tugas.

D.   Karakteristik Profesi Guru
Ada beberapa karakteristik profesi guru yang disenangi oleh siswa yaitu sbb:
1.      Demokratis
Yaitu guru yang memberikan kebebasan kepada anak disamping mengadakan mengadakan pembatasan-pembatasan tertent, tidak bersifat otoriter, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan serta dalam berbagai kegiatan.
2.      Suka bekerja sama ( kooperatif )
Yaitu guru yang bersifat saling memberi dan menerima serta dilandasi oleh kekeluargaan dan toleransi yang tinggi.
3.      Baik hati
Yaitu suka memberi dan berkorban untuk kepentingan anak didiknya.
4.      Sabar
Yakni guru yang tidak suka marah dan lekas tersinggung serta suka menahan diri.
5.      Adil
Yakni tidak membeda-bedakan anak didik dan memberi anak didik sesuai dengan kesempatan yang sama bagi semuanya.
6.      Konsisten
Yakni selalu berkata dan bertindak sama sesuai dengan ucapannya.
7.      Bersifat terbuka
Yaitu bersedia menerima kritik dan saran serta mengakui kekurangan dan kelemahannya.
8.      Suka menolong
Yakni siap membantu anak-anak yang mengalami kesulitan atau masalah tertentu.
9.      Ramah-tamah
Yakni mudah bergaul dan disenangi oleh semua orang, tidak sombong dan bersedia bertindak sebagai pendengar yang baik disamping sebagai pembicara yang baik.
10.  Suka humor
Yakni pandai membuat anak-anak menjadi gembira dan dan tidak tegang atau terlalu serius.
11.  Meemiliki berbagai macam ragam minat
Artinya dengan bermacam minat akan merangsang siswa dan dapat melayani berbagai minat anak.
12.  Menguasai bahan pelajaran
Yaitu dapat menyampaikan materi pelajaran dengan lancar dan menumbuhkan semangat dikalangan anak.
13.  Fleksibel
Yakni tidak kaku dalam bersikap dan berbuat serta pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
14.  Menaruh minat yang baik kepada siswa
Yakni peduli dan perhatian kepada minat siswa.
15.  Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
16.  Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
17.  Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
18.  Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.


19.  Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
20.  Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.

21.  Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
22.  Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
23.  Selalu memberikan yang terbaik  untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
24.  Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.



Daftar Pustaka

Herimanto dan Wiranto. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Solo : Bumi Aksara
21-10-2011
21-10-2011
http://gurukreatif.wordpress.com/2009/11/06/10-ciri-guru-profesional/ diunduh
21-10-2011
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Rajawali Pers
Sinare, Anwar dan Nursyam Mustamin. 2007. Pelengkap Bahan Kuliah FILSAFAT ETIKA. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.
Tim. 2008. Etika Profesi Keguruan. Makassar : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.






0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About