Tugas :
Individu
Mata Kuliah : Etika
Profesi Keguruan
Dosen :
Muliani Azis, M.pd
Etika Profesi Keguruan
Disusun Oleh ;
MUH DAHYAR
10538 2078 11
III B
JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSIAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2012
A.
Pengertian
Etika, Profesi, dan Guru
1.1 Pengertian Etika
Etika berasal dari
bahasa yunani yaitu kata “ethos” yang berarti suatu kehendak
atau kebiasaan baik yang tetap. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang
baik-buruk yang diterima umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan
sebagainya. Etika bisa disamakan artinya dengan moral (mores dalam bahasa yunani), akhlak atau kesusilaan. Etika
berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada pokoknya membicarakan
masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah nilai susil, tidak susila, baik
dan buruk. Dalam hal ini, etika termasuk dalam kawasan nilai, sedangkan nilai
etika itu sendiri berkaitan dengan nilai etika itu sendiri berkaitan dengan
baik buruk perbuatan manusia. Yang
pertama kali menggunakan kata-kata itu adalah seorang filosof Yunani yang
bernama Aris Toteles ( 384 – 322 SM ).
1. Etika
/ moral adalah ajaran tentang baik dan buruk mengenai perbuatan, sikap, kewajiban
dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Online)
2. Etika
adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang dalam
mengatur tingkah lakunya. (K. Bertenes)
3. Etika
memiliki makna yang bervariasi Bertens menyebutkan ada tiga jenis
makna etika sebagai berikut :
a. Etika
dalam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
b. Etika
dalam arti kumpulan asas atau nilai moral (yang di maksud disini adalah kode
etik)
c. Etika
dalam arti ilmu atau ajaran tentang yang baik dan yang buruk. Disini etika sama
artinya dengan filsafat moral.
Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa Etika
merupakan ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan tingkah laku ( akhlak ).
Jadi, Etika membicarakan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sadar di
pandang dari sudut baik dan buruk sebagai suatu hasil penilaian.
Adapun yang dibicarakan dalam makalah ini, yaitu
etika profesi keguruan, yang menyangkut hubungan guru dengan anak didik dalam
satu lingkup profesi serta bagaimana mereka harus menjalankannya profesinya
secara profesional agar diterima oleh masyarakat yang menggunakan jasa profesi
tersebut. Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik
mungkin, serta dapat mempertanggung jawabkan tugas yang dilakukannya dari segi
tuntutan pekerjaannya.
1.2 Pengertian Profesi
1. Secara
estimologi,
istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau
bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya
pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan.
Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang
mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan
mental; yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk
melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002).
2. Kata
Profesi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dsb) tertentu. Di
dalam profesi dituntut adanya keahlian dan etika khusus serta standar layanan.
Pengertian ini mengandung implikasi bahwa profesi hanya dapat dilakukan oleh
orang-orang secara khusus di persiapkan untuk itu. Dengan kata lain profesi
bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh
pekerjaan lain. Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu
pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.
3. Wolmer
dan Mills mengemukakan bahwa pekerjaan itu baru
dikatakan sebagai suatu profesi, apabila memenuhi kriteria atau ukuran-ukuran
sbb:
1. Memiliki
spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas maksudnya, Memiliki
engetahuan yang luas, dan Memiliki keahlian khusus yang mendalam.
2. Merupakan
karier yang dibina secara organisatori. Maksudnya, Adanya keterkaitan dalam
suatu organisasi profesional, Memiliki otonomi jabatan, Memiliki kode etik
jabatan, Merupakan karya bakti seumur hidup.
3. Diakui
masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profesional, maksudnya.
Memperoleh dukungan masyarakat, Mendapat pengesahan dan perlindungan hukum,
Memiliki persyaratan kerja yang sehat, Memiliki jaminan hidup yang layak.
4. Orsntein
dan Levine (1985)
menyatakan
bahwa profesi itu adalah jabatan
masyarakat yang :
a. Melayani
masyarakat merupakan karier yang dilaksanakan sepanjang hayat.
b. Memerlukan
bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai ( tidak
semua orang dapat melakukanya).
c. Menggunakan
hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek ( teori baru dikembangkan
dari hasil penelitian )
d. Mempunyai
kode etik untuk memjelaskan hal-hal yang meragukan yang berhubungan dengan
layanan yang di berikan.
e. Mempunyai
kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan kepercayaan dari tiap anggotanya.
f. Mempunyai
status sosial dan ekonomi yang tinggi bila dibandingkan dengan jabatan lainnya.
g. Dll.
.
1.3 Pengertian Guru
1. Orang yang
mengajar dikenali sebagai guru. Perkataan guru adalah hasil gabungan dua suku
kata yaitu `Gur’ dan `Ru’.
Dalam bahasa
jawa, Gu diambil dari pada perkataan
gugu bermakna boleh dipercayai manakala Ru diambil daripada perkataan tiru yang bermaksud boleh diteladani atau dicontohi. Oleh
itu, GURU bermaksud seorang yang boleh ditiru perkataannya, perbuatannya,
tingkah lakunya, pakaiannya, amalannya dan boleh dipercayai bermaksud
keamanahan yang dipertanggungjawabkan kepadanya untuk dilakukan dengan jujur. (Online, 2011)
2. Robert B. Howsan ct. Al. (1976) menulis bahwa guru dilihat sebagai
profesi yang baru muncul. Oleh karena itu, ia mempunyai sesuatu yang lebih
tinggi dari jabatan semiprofessional. Malahan mendekati jabatan profesional
penuh. Pada saat sekarang seperti telah dijelaskan juga bahwa ke depan sebagian
orang cenderung mengatakan bahwa guru sebagai suatu profesi dan sebagian lagi
tidak mengakuinya.
3. Menurut
Dr. B. Kieser.
Jabatan guru dapat
dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian
tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran) dan dari pekerjaan
ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku
sama pada pekerjaan lain. Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi
guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain, profesi guru termasuk ke dalam
profesi khusus selain dokter, penasihat hukum, pastur. Kekhususannya adalah
bahwa hakekatnya terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat.
Orang yang menjalankan profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari
padanya, itu haknya; ia dan keluarga-nya harus hidup akan tetapi hakikat
profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi
utamanya, melainkan kesediaannya untuk melayani sesama.
B.
Kode
Etika Guru Di Indonesia
Kode etik guru sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur
hubungan guru dengan teman kerja, murid dan wali murid, pimpinan dan masyarakat
serta dengan misi tugasnya. Menurut Oteng Sutisna (1986 : 364) bahwa
pentingnya kode etik guru dengan teman kerjanya difungsikan sebagai penghubung
serta saling mendukung dalam bidang mensukseskan misi dalam mendidik peserta
didik.
Sebagai kalangan
profesional, sudah waktunya guru Indonesia memiliki kode etik dan sumpah
profesi. Guru juga harus memiliki kemampuan sesuai dengan standar minimal
sehingga nantinya “tidak malapraktik” ketika mengajar.
Adanya sumpah profesi dan kode etik
guru, menurut Achmad Sanusi, sebagai rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam
tindakan guru khususnya saat kegiatan mengajar. Alasannya, guru harus
bertanggung jawab dengan profesi maupun hasil dari pengajaran yang ia berikan
kepada siswa. Jangan sampai terjadi malapraktik pendidikan.
Ada beberapa
kode etika guru di indonesia antara lain sbb:
1. Guru berbakti membimbing peserta
didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan
kewjujuran professional
3. Guru berusaha memperoleh informasi
tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4. Guru menciptakan suasana sekolah
sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar
5. Guru memelihara hubungan baik dengan
orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan
tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
6. Guru secara pribadi dan secara
bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu da martabat profesinya
7. Guru memelihara hubungan profesi
semangat kekeluargaan dan kesetiakawanana nasional
8. Guru secara bersama-sama memelihara
dan meningkatkan mutu organiosasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
9. Guru melaksanaakn segala kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan
C.
Fungsi
Etika Bagi Guru
Pada
dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan
pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan
oleh
1.
Gibson dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode
etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas prosefional dan pedoman bagi masyarakat
sebagai seorang professional.
2.
Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik
yaitu : 1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah. (2).
Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. (3). Melindungi
para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
3.
Oteng Sutisna (1986 : 364) bahwa pentingnya kode etik guru
dengan teman kerjanya difungsikan sebagai penghubung serta saling mendukung
dalam bidang mensukseskan misi dalam mendidik peserta didik.
4.
Sutan Zahri dan Syahmiar Syahrun
(1992)
mengemukakan empat fungsi kode etik guru bagi guru itu sendiri, antara lain :
1. Agar guru terhindar dari
penyimpangan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Untuk mengatur hubungan guru dengan
murid, teman sekerja, masyarakat dan pemerintah.
3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah
laku guru agar lebih bertanggung jawab pada profesinya.
4. Penberi arah dan petunjuk yang benar
kepada mereka yang menggunakan profesinya dalam melaksanakan tugas.
D.
Karakteristik
Profesi Guru
Ada
beberapa karakteristik profesi guru yang disenangi oleh siswa yaitu sbb:
1.
Demokratis
Yaitu guru yang memberikan kebebasan kepada anak
disamping mengadakan mengadakan pembatasan-pembatasan tertent, tidak bersifat
otoriter, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan serta dalam
berbagai kegiatan.
2.
Suka
bekerja sama ( kooperatif )
Yaitu guru yang bersifat saling memberi dan menerima
serta dilandasi oleh kekeluargaan dan toleransi yang tinggi.
3.
Baik
hati
Yaitu suka memberi dan
berkorban untuk kepentingan anak didiknya.
4.
Sabar
Yakni guru yang tidak
suka marah dan lekas tersinggung serta suka menahan diri.
5.
Adil
Yakni tidak membeda-bedakan anak didik dan memberi
anak didik sesuai dengan kesempatan yang sama bagi semuanya.
6.
Konsisten
Yakni selalu berkata
dan bertindak sama sesuai dengan ucapannya.
7.
Bersifat
terbuka
Yaitu bersedia menerima kritik dan saran serta
mengakui kekurangan dan kelemahannya.
8.
Suka
menolong
Yakni siap membantu
anak-anak yang mengalami kesulitan atau masalah tertentu.
9.
Ramah-tamah
Yakni mudah bergaul dan disenangi oleh semua orang,
tidak sombong dan bersedia bertindak sebagai pendengar yang baik disamping
sebagai pembicara yang baik.
10. Suka humor
Yakni pandai membuat anak-anak menjadi gembira dan
dan tidak tegang atau terlalu serius.
11. Meemiliki berbagai macam ragam
minat
Artinya dengan bermacam minat akan merangsang siswa
dan dapat melayani berbagai minat anak.
12. Menguasai bahan pelajaran
Yaitu dapat menyampaikan materi pelajaran dengan
lancar dan menumbuhkan semangat dikalangan anak.
13. Fleksibel
Yakni tidak kaku dalam bersikap dan berbuat serta
pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
14. Menaruh minat yang baik kepada
siswa
Yakni peduli dan perhatian kepada minat siswa.
15. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh
perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang
baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
16. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan
tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan
tertentu dalam setiap kelas.
17. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki
keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan
perilaku positif di dalam kelas.
18. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki
keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang
baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan
menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
19. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga
komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi
tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin,
dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi
panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
20. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki
harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk
selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
21. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki
pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya.
Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi
standar-standar itu.
22. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi
kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar
biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk
menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja
sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
23. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak
dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah
mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa
dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka
miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak
dewasa.
24. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan
hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun
hubungan yang dapat dipercaya.
Daftar
Pustaka
Herimanto dan Wiranto. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Solo : Bumi Aksara
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/makalah-profesi-dan-profesional-guru.html
diunduh 21-10-2011
21-10-2011
21-10-2011
http://gurukreatif.wordpress.com/2009/11/06/10-ciri-guru-profesional/
diunduh
21-10-2011
Kunandar.
2007. Guru Profesional Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta
: Rajawali Pers
Sinare,
Anwar dan Nursyam Mustamin. 2007. Pelengkap
Bahan Kuliah FILSAFAT ETIKA. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo.
Tim. 2008.
Etika Profesi Keguruan. Makassar :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
0 komentar:
Posting Komentar